Peta merupakan tempat penyimpanan dan penyajian data-data kondisi lingkungan serta sumber informasi. Peta memuat berbagai informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna untuk berbagai macam keperluan. Peta yang telah diproduksi memiliki tingkat akurasi tertentu yang berhubungan secara tidak langsung dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Kesesuaiaan isi
peta dengan keadaan dilapangan dapat memberikan manfaat dalam banyak hal, contohnya apabila peta memiliki tingkat akurasi tinggi dapat digunakan sebagai perencanaan yang vital.
Uji akurasi peta perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas peta, karena pada umumnya
peta
yang dibuat tentu memiliki kesalahan-kesalahan serta ketidakakuratan pada objek-objek
yang tergambar dipeta dengan keadaan dilapangan. Proses uji akurasi
dapat terbagi menjadi
kualitatif atau kuantitatif, mahal
atau murah, cepat ataupun lama, serta dirancang
dengan baik atau tidak. Terdapat dua jenis
uji akurasi yaitu secara posisi maupun tematik (Congalton dan Green, 2009). Akurasi posisi berkaitan dengan akurasi lokasi yaitu seberapa tepat lokasi
pada peta dengan lokasi sebenarnya, sedangkan akurasi tematik
berkaitan dengan atribut serta
kesesuaian simbolisasi peta
dengan keadaan sebenarnya.
Tujuan uji akurasi yang dilakukan pada Kuliah Kerja Lapangan 2 (KKL 2) selain mengetahuitingkat kualitas peta tematik yang telah diproduksi yaitu untuk memberikan pengetahuan secara
teknis maupun teori tentang kaidah-kaidah uji akurasi. Beberapa contoh dari pengetahuan tersebut adalah metode
pengambilan sampel, metode sampling di lapangan, dan satuan lahan yang harus diperhatikan dalam menentukan titik sampel.
Dengan menguji akurasi pada peta tidak hanya kualitas peta yang dapat diketahui, tetapi implikasi dari pengambilan sampel terhadap kualitas peta juga dapat
menjadi bahasan tersendiri.
Tim Uji Akurasi
Pustaka
Congalton, R. G. dan Green, K. 2009. Assesing the Accuracy of Remotely Sensed Data.
CRC Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar